Gresik Kota Pudak

        Mengapa dinamakan kota pudak? Tak jauh beda alasan utama dengan Palembang kota empek-empek, Sidoarjo kota udang, Semarang kota lumpia, Jogja kota Gudeg dan masih banyak lagi penamaan kota berdasar makanan khas daerah tersebut.
        Pudak dibuat dari tepung beras dibungkus daun aren (bentuknya setelah dikeringkan seperti daun jagung namun lebih solid dan tebal) santan, variasinya makanan ini ada yang diberi campuran gula merah atau dicampur daun pandan wangi sebagai oleh-oleh khas kota Gresik. Putih untuk rasa pandan ( plain taste) dan rasa gula merah berwarna agak kecoklatan ( sweet taste). Yang lebih unik, daun aren kering tersebut DIJAHIT dengan bentuk kantung! nah gak kebayang khan...makanya buruan mampir..Dan agar selalu fresh dan tidak lembab, pudak sebaiknya digantung.. lihat deh fotonya. Setiap ikat pudak bisa tahan lama 2 -3 hari.

        Dikota Gresik ada ragam kue tradisional seperti ayas, kerupuk bayam dan jenang jubung. dari yang berharga tiga ribu rupiah untuk satu ikat berisi lima buah. Jangan lupa juga untuk minum Legen yang rasanya manis dan terasa khas.Legen adalah minuman segar yang dihasilkan dari pohon aren. seperti air kelapa bersoda dan sedikit beraroma vanilla. Jika agak lama disimpan bisa menjadi tuak.
       Konon pembungkus pudak didatangkan dari kota lain seperti Jember karena pohon aren di Gresik sudah jarang ditemui. Oleh karena itu, ketika suatu kali pasokan pelepah pohon jambe yang memiliki lapisan tipis berminyak di salah satu sisinya tersendat, meskipun makanan lain cukup banyak, sejumlah pemilik toko memilih tidak berjualan. Inovasi bukan tidak mereka lakukan untuk mencari alternatif pengganti pelepah pohon jambe.
       Toko pudak mudah ditemui di jalur keluar kota Gresik depan kantor Semen Gresik A.Yani sebelah kiri atau di daerah Pasar Gresik Jalan Sindujoyo dan satu lagi yang terkenal di Jl AKS TUbun dekat studio Radio Elbayu Gresik.


Selamat berburu pudak!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bundaran GKB Gresik

Bupati Pertama Gresik

WEP ( Wahana Expresi Pusponegoro ) alias Telogo Dendo