Sego Roomo Gresik Punya Original

       Nasi krawu aslinya bukan dari Gresik, tapi masakan khas Madura, namun di Madura sendiri hampir tidak ada lagi yang memasak nasi krawu. Sebagian besar pedagang nasi krawu berasal dari Madura, atau masih masih punya ikatan saudara. Sedangkan masakan asli bikinan orang Gresik jaman dulu adalah nasi Roomo. Roomo adalah sebuah wilayah di Kecamatan Manyar yang berbatasan langsung dengan wilayah Gresik kota.

Nasi Roomo, sebagian orang menyebutnya bukan nasi, tetapi bubur Roomo, atau sego Roomo. Hingga kini masih bertahan dengan kesederhanaan dan keterbatasan segmentasinya. Di dekat SDN Sukodono dan depan Pasar Karangpoh anda bisa mencobanya disini.
     Menurut cerita yang berkembang, nasi ini ada karena pada zaman dahulu ada seorang wanita setengah baya yang kebingungan dalam menghidupi keluarganya sampai suatu ketika dia bertemu waliyullah yang menyarankan dia untuk “menjual desanya,” wanita ini faham dengan perkataan waliyullah tersebut kemudian dia menjual nasi aneh yang sekarang terkenal dengan nasi Roomo.
      Bahan makanan dan penyajiannya menggunakan wadah yang khas. Nasinya disajikan dalam takir, wadah segi empat dari daun pisang yang dibuat dengan dua biting ditusukkan pada dua sisi yang saling berhadapan, setelah diratakan diberi bubur. Lauknya berupa sayur koya dan krupuk kulit sapi atau cecek.
      Bagi yang belum pernaha merasakan, awalanya rasanya aneh dan neg. Tapi kalo sudah mencoba tiga-empat suap, maka rasa neg lambat laun berganti uenak pol dan gurih. Apalagi setelah menyantap koya, yang terbuat dari kelapa disangrai terus ditumbuk halus dengan bumbu rahasia, rasa gurih tak terhankan lagi.
        Nasi Rumo ini berisi bahan-bahan antara lain Nasi atau lontong di taruh di pincuk (tempat makan dari daun pisang), di atasnya di beri sayuran bayam rebus dan krupuk yang udah diremes, kemudian di lapisi sama bubur rumo (bubur halus yang di bumbui dengan bawang putih, cabe besar, lengkuas, kunyit). setelah itu dikasih sambal dan taburan koya, sehingga memakan nasi ini seakan lidah kita yang pertama-tama akan merasakan buburnya yang gutih dan sedikit manis, ditambah dengan kukusan dedaunan yang gutih juga, sehingga akan menampakan enak yang beradu dengan pedasnya taburan koya yang ada tersebut.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bundaran GKB Gresik

Bupati Pertama Gresik

WEP ( Wahana Expresi Pusponegoro ) alias Telogo Dendo