Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik saksi bisu kejayaan sepakbola Gresik
Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik adalah saksi bisu perjalanan per sepak bolaan Gresik. Dalam perjalanannya, Gresik mempunyai dua klub sepakbola yang cukup di kenal di kancah nasional.
Yaitu Persegres dan Petrokimia Putra. PERSEGRES adalah klub perserikatan yang dulunya berada di bawah naungan PSSI Gresik. Sedangkan Petrokimia Putra adalah klub di bawah kepemilikan PT. Petrokimia Gresik.
Kedua klub tersebut memiliki basis suporter masing - masing. Dimana dahulu Persegres lebih dominan mendapatkan dukungan dari warga Gresik ketimbang Petrokimia Putra.
Bukan tanpa alasan karena Persegres dianggap lebih merupakan representasi dari persatuan sepak bola di Gresik.
Sedangkan klub Petrokimia adalah milik BUMN yaitu pabrik pupuk PT. Petrokimia tbk. Yang dianggap hanya mewakili perusahaan.
Pada mulanya kedua klub saaling bersaing di kancah kompetisi sepakbola nasional. Dan sempat terjadi derbi kota Gresik.
Akan tetapi seiring waktu berjalan Persegres harus tereliminasi dari persaingan sedangkan Petrokimia Putra masih eksis.
Banyak faktor yang menyebabkan kenapa harus seperti itu. Dan selanjutnya klub Petrokimia Putra melaju sendiri di Gresik.
Dan dari situlah di mulai sejarah kebangkitan sepakbola Gresik di kancah nasional. Dengan dukungan manajemen perusahaan untuk mendatangkan pemain lokal dan asing berkualitas.
Klub Petrokimia Gresik menjelma menjadi kekuatan baru di sepakbola Indonesia kala itu.
Dukungan warga Gresik semakin besar seiring prestasi yang di torehkan oleh klub sepak bola milik BUMN ini.
Dan dari sinilah cikal bakal terbentuknya kelompok suporter militan Gresik yaitu Ultras Mania.
Dimana Ultras Mania selalu hadir memenuhi stadion kebanggaan arek Gresik kala itu yaitu Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik
Yang menjadi saksi bisu kejayaan sepak bola Gresik dengan rentetan kemenangan yang di torehkan dalam setiap pertandingan kandang.
Dan berujung pada prestasi pertama di kancah nasional dengan menjadi runner up liga indonesia. Yang sebenarnya adalah sang juara sejati.
Kenapa begitu ? Karena saya sendiri menjadi saksi dimana sebenarnya kluyb kebanggaan kota Gresik kala itu kalah dengan cara yang sedikit tidak mengenakkan.
Akan tetapi warga Gresik bisa menerima dengan lapang dada kekalahan tersebut.
Setelah final di Jakarta pulanglah tim kebanggaan Gresik. Dengan disambut sangat antusias mulai dari bamdara juanda hingga pendopo kabupaten Gresik.
Memori itu sangat berkesab sekali bagi saya pribadi dan masyarakat Gresik pada umumnya.
Selang berjalannya waktu Petrokimia Putra terus berbenah dan akhirnya tercapailah puncak prestasi dengan menjadi juara liga Indonesia yang sejati.
Semoga memori manis ini bisa terulang kembali di Stadion yang baru Gelora Joko Samudro dengan tim Persegres Gresik United Amiiin.....
Komentar
Posting Komentar